Kamis, 18 April 2024

10 Kota dengan Nilai Indeks Pembangunan Manusia Tertinggi di Indonesia

indeks pembangunan manusia

Indeks pembangunan Manusia (IPM) adalah capaian dalam membangun kualitas manusia berdasarkan komponen dasar kualitas hidup. Contoh beberapa indikator yang seringkali dipakai untuk mengukur nilai IPM suatu daerah adalah angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, usia harapan hidup, kemampuan daya beli dll. Dengan banyaknya indikator yang dipakai, masing-masing daerah biasanya memiliki nilai Indeks Pembangunan Manusia yang berbeda-beda.

Pada tulisan kali ini kita akan mengulas tentang kota-kota dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia tertinggi di Indonesia. Lebih tepatnya adalah 10 kota dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia tertinggi di Indonesia. Kota-kota yang masuk dalam daftar tersebut didominasi oleh kota-kota asal pulau Jawa. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftar 10 kota dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia tertinggi di Indonesia yang diambil dari data  Badan Pusat Statistik (BPS).

1. Yogyakarta

Posisi pertama diduduki oleh kota Yogyakarta. Yogyakarta adalah ibu kota dari provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kota Yogyakarta telah menyandang predikat sebagai kota dengan IPM tertinggi di Indonesia selama 13 tahun terakhir. Nilai IPM kota Yogyakarta berada diangka 88,28. Angkat tersebut masuk dalam kategori sangat tinggi. 

2. Banda Aceh

Untuk posisi kedua kota dengan IPM tertinggi di Indonesia dipegang oleh kota Banda Aceh. Ini berarti Banda Aceh merupakan kota dengan IPM tertinggi di luar pulau Jawa. Banda Aceh merupakan ibu kota dari provinsi Aceh dan sekaligus merupakan kota terbesar di sana. Kota Banda Aceh memiliki nilai IPM 86,69.

3. Salatiga

Kota dengan IPM tertinggi ketiga di Indonesia adalah Salatiga. Salatiga adalah salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Tengah. Ini berarti Salatiga merupakan kota dengan IPM tertinggi di provinsi Jawa Tengah. Kota Salatiga memiliki angka IPM yang mencapai 84,99.

4. Kendari

Kota dari luar pulau Jawa kembali masuk dalam daftar. Kali ini adalah kota Kendari yang berasal dari pulau Sulawesi. Kendari adalah kota terbesar sekaligus ibu kota dari provinsi Sulawesi Tenggara. Kota Kendari memiliki nilai IPM diangka 84,85 dan merupakan kota dengan IPM tertinggi keempat nasional. 

5. Denpasar

Untuk posisi kelima kota dengan IPM tertinggi di Indonesia kembali dipegang oleh kota di luar pulau Jawa. Kota tersebut adalah kota Denpasar yang merupakan kota terbesar sekaligus ibu kota dari provinsi Bali. Kota Denpasar terkenal sebagai salah satu destinasi wisata andalan Indonesia. Angka IPM dari kota denpasar mencapai 84,73.

6. Semarang

Semarang adalah ibu dari provinsi Jawa Tengah. Kota ini sekaligus merupakan kota terbesar di provinsi Jawa Tengah. IPM kota Semarang berada pada urutan keenam nasional dan kedua di provinsi Jawa Tengah setelah kota Salatiga. Angka IPM dari kota Semarang adalah 84,43.

7. Padang

IPM kota Padang menduduki posisi ketujuh se-Indonesia. Kota Padang adalah ibu kota dari provinsi Sumatera Barat. Kota ini sekaligus merupakan kota terbesar di provinsi Sumatera Barat dan terbesar dipesisir barat pulau Sumatera. Nilai Indeks Pembangunan Manusia kota Padang adalah 83,58.

8. Surakarta

Surakarta adalah kota dengan IPM tertinggi kedelapan di Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di provinsi Jawa Tengah. Untuk di provinsi Jawa Tengah, IPM kota Surakarta berada pada posisi ketiga.  Kota Surakarta memiliki IPM yang berada diangka 83,54.

9. Makassar

Kota dengan IPM tertinggi kesembilan di Indonesia adalah Makassar. Makassar adalah satu-satunya kota metropolitan di pulau Sulawesi. Kota ini adalah ibu kota dari provinsi Sulawesi Selatan dan sekaligus kota terbesar di sana. IPM kota Makassar tercatat berada diangka 83,52.

10. Surabaya

Posisi kesepuluh atau terakhir dalam daftar kita dipegang oleh kota Surabaya. Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia setelah kota Jakarta. Kota ini merupakan ibu kota dari provinsi Jawa Timur. Surabaya memiliki IPM yang berada diangka 83,45.

Selasa, 16 April 2024

Batam vs Pekanbaru, Dua Kekuatan Ekonomi Terbesar di Regional Riau


Pasca reformasi, pemerintah Indonesia memekarkan provinsi Riau menjadi dua wilayah. Untuk wilayah Riau yang menyatu dengan daratan Sumatera tetap bernama provinsi Riau. Sementara itu wilayah Riau yang terpisah dari daratan Sumatera diberi nama provinsi Kepulauan Riau. Kedua provinsi ini sama-sama terkenal akan kekayaan sumber daya alamnya.

Untuk provinsi Riau memiliki ibu kota bernama Pekanbaru. Pekanbaru sekaligus merupakan kota terbesar di provinsi Riau. Sementara itu provinsi Kepulauan Riau memiliki ibu kota bernama Tanjung Pinang. Namun kota terbesar di provinsi kepulauan Riau adalah Batam.

Pekanbaru dan Batam bukan hanya kota terbesar dari segi populasi, namun kedua kota tersebut sekaligus merupakan kekuatan ekonomi terbesar di provinsi masing-masing. Tentunya menarik bila kita coba bandingkan kedua kota tersebut berdasarkan beberapa kategori seperti populasi, luas wilayah, PDRB dll. Bagaimana perbandingan antara kota Batam vs Pekanbaru? Berikut akan kita ulas satu per satu.

Populasi

Populasi penduduk merupakan syarat utama terbentuknya suatu kota. Sebuah wilayah dikategorikan sebagai kota apabila memiliki populasi yang relatif besar. Bila kita bandingkan dari segi populasi, Kota Batam lebih unggul bila dibandingkan dengan kota Pekanbaru. Menurut hasil sensus BPS, Populasi kota Batam mencapai  1,196 juta jiwa. Sementara itu populasi kota Pekanbaru tercatat 1,020 juta jiwa.

Luas wilayah

Batam dan Pekanbaru sama-sama memiliki wilayah yang relatif luas. Namun bila kita bandingkan kedua kota tersebut, kota Batam memiliki wilayah yang jauh lebih luas dibandingkan Pekanbaru. Luas wilayah kota Batam mencapai 960,25 km². Sementara itu untuk kota Pekanbaru memiliki wilayah dengan luas 632,3 km². Sekedar informasi, Jakarta yang merupakan kota terbesar di Indonesia memiliki luas wilayah 661,5 km².

Produk Domestik Regional Bruto

Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB adalah indikator yang sering digunakan untuk mengukur kekuatan ekonomi suatu daerah. Pasalnya PDRB merupakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu daerah selama periode tertentu. Kota Pekanbaru tercatat memiliki PDRB sebesar Rp144,583 triliun. Angka tersebut masih dibawah PDRB kota Batam. PDRB kota Batam tercatat memiliki nilai yang mencapai Rp194,836 triliun. Jadi untuk urusan PDRB, kota Batam lebih unggul dibandingkan Pekanbaru.

Pendapatan per kapita

Batam dan Pekanbaru sama-sama memiliki pendapatan per kapita yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Pendapatan per kapita nasional Indonesia kurang lebih Rp71 juta. Sementara itu kota Batam memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp153,485 juta. Untuk kota Pekanbaru sedikit dibawahnya. Pendapatan per kapita kota Pekanbaru berada diangka Rp143,501 juta. Jadi untuk pendapatan per kapita, Batam masih lebih ungggul daripada Pekanbaru.

Infrastruktur

Untuk urusan infrastruktur harus diakui Batam unggul jauh bila dibandingkan dengan Pekanbaru. Maklum, Batam merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang masuk dalam Zona Perdagangan Bebas. Kota Batam juga sempat dirancang untuk dapat bersaing dengan Singapura. Meski rencana tersebut belum terwujud, namun tetap saja Batam merupakan salah satu kota dengan infrastruktur terbaik di Indonesia. Bisa kita lihat dari kondisi jalan raya, pelabuhan, dan bandara di kota Batam yang pembangunannya lebih terstruktur dibandingkan sebagian besar kota di Indonesia.

Infrastruktur di Pekanbaru sendiri sebenarnya tidaklah buruk. Bahkan saat ini Pekanbaru telah terhubung jalan tol dengan wilayah-wilayah disekitarnya. Namun kalau kita lihat infrastruktur secara umum, Batam masih unggul jauh bila dibandingkan Pekanbaru.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Anggarapan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bisa dijadikan indikator untuk mengukur seberapa besar keuangan suatu daerah berkontribusi untuk perkembangan daerah tersebut. Kota Batam memiliki APBD yang mencapai Rp3,536 triliun. Angka tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan APBD kota Pekanbaru. APBD kota Pekanbaru berada diangka 2,825 triliun.

Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi patokan terhadap kualitas sumber daya manusia suatu daerah. Berdasarkan data BPS, Kota Pekanbaru memiliki skor IPM 82,38. Angka tersebut ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan IPM kota Batam. Kota Batam memiliki IPM yang berada diangka 82,11. Ini menjadi bukti bahwa sebenarnya sumber daya manusia di kota Pekanbaru tidak kalah bila dibandingkan dengan kota Batam.

Dari beberapa perbandingan yang kita ulas, dapat disimpulkan bahwa kota Batam lebih unggul dibandingkan dengan Pekanbaru. Capaian yang telah diraih oleh kota Batam patut kita apresiasi. Namun tentunya tujuan kita bukan untuk mencari kota mana yang lebih baik ataupun sebaliknya. Tujuannya hanya sekedar ingin menunjukan bagaimana perbandingan antara kota Batam dengan kota Pekanbaru. Bagaimanapun kita tentu kedua kota akan semakin maju lagi kedepannya.

Senin, 15 April 2024

Sebelum IKN, 4 Daerah Ini Pernah Ditetapkan Sebagai Ibu Kota Indonesia

Pemerintah Indonesia secara resmi telah menetapkan Nusantara sebagai ibu kota baru Indonesia. Pemindahan ibu kota Indonesia ini disahkan melalui UU No.3 tahun 2022.  Nusantara yang dimaksud adalah sebuah kota baru yang dibangun di pulau Kalimantan, tepatnya di wilayah provinsi Kalimantan Timur. Jadi berbeda dengan istilah Nusantara yang selama ini merujuk kepada wilayah kepulauan Indonesia. Untuk meminimalisir kerancuan, ibu kota baru Indonesia ini lebih populer dengan nama IKN (Ibu Kota Nusantara).

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Indonesia melakukan pemindahan ibu kota atau pusat pemerintahan. IKN merupakan daerah kelima di Indonesia yang dinobatkan sebagai ibu kota negara. Ini berarti sebelum pusat pemerintahan Indonesia dipindahkan ke IKN, ada 4 kota lainnya yang pernah ditetapkan sebagai ibu kota negara Indonesia. Apa saja-saja kota-kota tersebut? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah 4 kota yang pernah menyandang status sebagai ibu kota Indonesia sebelum berpindah ke IKN. 

Yogyakarta

Yogyakarta pernah menjadi ibu kota Indonesia saat kedatangan sekutu dan NICA ke Indonesia
ilustrasi kota Yogyakarta (huni.id)

Kota Yogyakarta ditetapkan sebagai ibu kota Indonesia pada 4 Januari 1946. Sebelum dipindahkan ke Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu adalah kota Jakarta. Pemindahan ibu kota Indonesia ke Yogyakarta dilakukan secara diam-diam. Alasannya adalah meskipun Indonesia saat itu sudah merdeka, Belanda masih berusaha untuk menjajah Indonesia kembali dengan menduduki wilayah Jakarta. Hal ini tentunya menimbulkan ketidakstabilan keamanan di dalam negeri. Presiden Soekarno, wakil presiden Mohammad Hatta, dan sejumlah pemimpin Indonesia lainnya yang saat itu berada di Jakarta, secara diam-diam melakukan perjalanan ke Yogyakarta menggunakan sarana transportasi kereta api. Kota Yogyakarta menjadi ibu kota negara Indonesia hingga 27 Desember 1949.

Saat ini kota Yogyakarta merupakan ibu kota dari provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Yogyakarta dikenal luas sebagai kota wisata dan kota pelajar. Luas kota Yogyakarta adalah 32,5 km² dengan populasi 374 ribu jiwa. 

Bukittinggi

Bukittinggi kota di pulau Sumatera yang pernah menjadi ibu kota Indonesia
ilustrasi kota Bukittinggi (kompas.com)

Bukittinggi adalah sebuah kota kecil yang berada di provinsi Sumatera Barat. Namun siapa sangka kota sekecil Bukittinggi ini pernah menjadi ibu kota negara Indonesia. Kota Bukittinggi ditunjuk sebagai ibu kota Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). PDRI ini terbentuk dari 22 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949. PDRI dibentuk untuk menunjukan kepada dunia internasional bahwa negara Indonesia masih berdaulat dan belum bubar. Saat itu sedang terjadi Agresi Militer Belanda yang kedua atas Indonesia. Belanda berulang kali menyiarkan melalui Radio bahwa Indonesia telah bubar karena para bapak bangsa seperti Soekarno, Mohammad Hatta dan Syahrir sudah menyerah dan ditahan Belanda. Namun Indonesia tidak menyerah dan mendirikan pemerintahan darurat yang beribukota di kota Bukittinggi. 

Berdasarkan data yang dihimpun dari BPS, kota Bukittinggi tercatat memiliki populasi 122.311 jiwa. Populasi yang memang tergolong kecil. Sementara itu luas wilayah kota Bukittinggi adalah 25,24 km². Bukittinggi masuk dalam jajaran kota terkecil di Indonesia. Di kota inilah terdapat salah satu ikon kota paling terkenal di Indonesia yang bernama Jam Gadang. Selain pernah menjadi ibu kota negara, kota Bukittinggi juga pernah menjadi ibu kota provinsi dan ibu kota kabupaten. 

Bireuen

Kota Bireuen pernah menjadi ibu kota Indonesia selama sepekan
ilustrasi kota Bireuen (zulkarnenjuli.blogspot.com)

Sebenarnya masih menjadi perdebatan apakah Bireuen pernah ditetapkan sebagai ibu kota Indonesia atau tidak. Namun yang pasti presiden Soekarno pernah menjalankan roda pemerintahan Indonesia di kota ini selama sepekan. Bireuen dipilih untuk menjalankan roda pemerintahan bukan hanya karena daerahnya yang termasuk aman, tetapi juga karena Bireuen merupakan pusat kemiliteran Aceh. Lokasinya juga stratesi dalam mengatur strategi untuk memblokade serangan Belanda yang telah menguasai wilayah Sumatera bagian timur. 

Bireuen sendiri merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Aceh. Kabupaten Bireuen memiliki luas wilayah 1.901,20 km² dengan populasi 458.978 jiwa. Ibu kota dari kabupaten ini juga bernama Bireuen. 

Jakarta

ilustrasi kota Jakarta (jakarta.go.id)

Jakarta adalah kota yang paling dikenal kalayak ramai sebagai ibu kota Indonesia. Sebenarnya sejak awal kemerdekaan Indonesia, Jakarta memang sudah ditunjuk sebagai ibu kota Indonesia. Namun karena keamanan yang tidak stabil akibat Belanda yang masih ingin menjajah Indonesia, akhirnya Indonesia harus berpindah-pindah ibu kota untuk mempertahankan eksistensi negara Indonesia.

Sekarang Jakarta sudah bukan ibu kota Indonesia lagi. Status DKI (Daerah Khusus Ibukota) sudah tidak disematkan lagi untuk kota Jakarta. Namun kota Jakarta akan tetap memiliki kedudukan sebagai daerah otonomi khusus di Indonesia. Jakarta akan tetap menjalankan peranan khusus sebagai pusat perekonomian nasional dan global. 

Jakarta adalah kota terbesar di Indonesia baik secara populasi ataupun ekonomi. Jakarta satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki populasi diatas 10 juta jiwa. Luas wilayah dari kota Jakarta adalah 661,5 km².

Itulah 4 kota di Indonesia yang pernah menyandang status sebagai ibu kota Indonesia sebelum akhirnya ibu kota Indonesia berpindah ke IKN. Dari semua daerah yang pernah menjadi ibu kota di Indonesia, cuma IKN yang menjadi ibu kota Indonesia dalam kondisi yang sedang damai. Selebihnya dipenuhi oleh peperangan. Kita harapkan dengan ditetapkannya IKN sebagai ibu kota Indonesia dapat memberikan dampak positif terhadap  bangsa Indonesia. 

Minggu, 14 April 2024

Benarkah Jawa Tengah Provinsi Termiskin? Yuk Simak dari Kondisi Kota-Kota di Sana

Jawa Tengah adalah salah satu provinsi terbesar di Indonesia. Jumlah populasi penduduk dari provinsi Jawa Tengah mencapai 37,95 juta jiwa. Angka tersebut menjadikan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan populasi terbesar ketiga di Indonesia setelah provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.

peta kabupaten dan kota di provinsi Jawa Tengah
ilustrasi peta provinsi Jawa Tengah (kompas.com)

Belakangan ini sering muncul narasi bahwa Jawa Tengah merupakan provinsi termiskin. Hal tersebut berdasarkan data persentase penduduk miskin di provinsi Jawa Tengah yang mencapai 10,77 persen dari total populasi di sana. Namun perlu dibuktikan lagi apakah data tersebut sesuai dengan kondisi dilapangan atau tidak. Salah satunya dapat kita cek berdasarkan kondisi kota-kota di Jawa Tengah.

Jawa Tengah memiliki 6 wilayah kota otonom, yaitu Semarang, Surakarta, Pekalongan, Tegal, Salatiga, dan Magelang. Dari ke-6 kota tersebut, kota Semarang dan kota Surakarta adalah dua kota yang memiliki peranan paling signifikan di provinsi Jawa Tengah. 

Sebagai kota terbesar di Jawa Tengah, seringkali kota Semarang dijadikan gambaran bagaimana kondisi provinsi Jawa Tengah. Boleh dibilang data perekonomian kota Semarang menunjukan angka yang relatif bagus. Misalnya data persentase penduduk miskin yang berada diangka 4,23 persen. Angka tersebut jauh dibawah persentase penduduk miskin nasional yang berada diangka 9,36 persen. Begitupula dengan data PDRB (Produk Domestik dan Regional Bruto) dan pendapatan per kapita. Kota Semarang memiliki PDRB yang mencapai Rp227,619 triliun. Di Indonesia cuma kota Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan saja yang memiliki PDRB diatas kota Semarang.


Semarang, kota terbesar di provinsi Jawa Tengah
ilustrasi kota Semarang (tribunnews.com)

Menurut data BPS, kota Semarang memiliki pendapatan per kapita Rp137,122 juta. Jauh diatas pendapatan per kapita nasional yang berada diangka Rp75 juta. Bukan hanya Semarang, 3 kota lainnya di provinsi Jawa Tengah juga memiliki pendapatan per kapita diatas rata-rata nasional. Kota-kota tersebut adalah Surakarta, Magelang, dan Salatiga. Hanya kota Pekalongan dan Tegal yang memiliki pendapatan per kapita dibawah rata-rata nasional. Bila kita lihat dari persentase penduduk miskin, semua kota di Jawa Tengah tersebut memiliki persentase penduduk miskin dibawah rata-rata nasional. 

Meski sering disebut provinsi miskin, namun data tentang kota-kota di Jawa Tengah menunjukan angka yang tidak terlalu buruk. Tentunya kita tidak bisa hanya berkaca dari wilayah perkotaan saja. Ternyata besarnya angka kemiskinan di Jawa Tengah dipengaruhi oleh kabupaten-kabupaten di sana. Dari 29 kabupaten di Jawa Tengah, hanya kabupaten Kudus yang memiliki pendapatan per kapita diatas rata-rata nasional. Kabupaten Kudus memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp103,88 juta. Sedangkan kalau dilihat dari angka kemiskinan, hanya kabupaten Sukoharjo, Pati, Kudus, Jepara, Semarang, Temanggung, Batang, dan  Tegal yang memiliki persentasi penduduk miskin dibawah rata-rata nasional dari 29 kabupaten di provinsi Jawa Tengah. 

Kesimpulannya kalau dilihat dari wilayah perkotaan di Jawa Tengah saja kita tidak akan menemukan angka kemiskinan yang terlalu mencolok. Namun wilayah kabupatennya yang membuat persentase angka kemiskinan menjadi tinggi di provinsi Jawa Tengah. Sebenarnya ini bukan hanya permasalahan di Jawa Tengah saja, tapi hampir semua provinsi dengan populasi yang besar mengalami hal yang serupa. 


Rujukan :

Sumber1

Sumber2

Sumber3

Sabtu, 13 April 2024

Perbandingan 5 Kota Terbesar di Pulau Jawa vs 5 Kota Terbesar di Pulau Sumatera

Jawa dan Sumatera merupakan dua pulau dengan populasi terbesar di Indonesia. Kedua pulau ini berada wilayah barat Indonesia. Diantara kedua pulau tersebut, populasi pulau Jawa jauh lebih besar. Pulau Jawa tercatat memiliki populasi yang mencapai 154,34 juta jiwa. Jumlah tersebut setara dengan 56,05 persen dari total populasi Indonesia. Sementara itu populasi pulau Sumatera berada diangka 59,77 juta jiwa. 


peta pulau jawa
ilustrasi peta pulau Jawa (pinterest.com/Frans Sigalingging)

Dengan populasinya yang besar, wajar bila pulau Jawa memiliki wilayah perkotaan lebih banyak dibandingkan pulau-pulau lainnya di Indonesia. Populasi penduduk kota-kota di pulau Jawa juga relatif lebih banyak. Namun bagaimana jadinya bila kita bandingkan antara kota-kota di pulau jawa vs kota-kota di pulau Sumatera?


peta pulau sumatera
ilustrasi peta pulau Sumatera (freeworldmaps.net)

Pada tulisan kali ini kita akan membahas perbandingan antara 5 kota terbesar di pulau Jawa vs 5 kota terbesar di pulau Sumatera. Untuk 5 kota terbesar di pulau Jawa diwakili oleh kota Jakarta, Surabaya, Bandung, Tangerang dan Semarang. Sementara itu 5 kota terbesar di pulau Sumatera diwakili oleh kota Medan, Palembang, Batam, Pekanbaru, dan Bandar Lampung. Kota-kota tersebut dipilih dan diurutkan tidak hanya berdasarkan populasi, tetapi juga mempertimbangkan hal lainnya seperti tingkat perekonomian.

Mungkin sebagian dari kita sudah ada yang menebak kalau perbandingan ini tidak akan berimbang. Namun tujuan utamanya adalah untuk melihat seberapa jauh perbedaan antara kota-kota di pulau Jawa berbanding kota-kota di pulau Sumatera. Perbandingan ini kita lihat dari beberapa kategori, yaitu dari populasi, PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto), pendapatan per kapita, IPM (Indeks Pembangunan Manusia), dan infrastruktur. Penasaran seperti apa perbandingannya? Berikut ulasannya satu per satu.

Jakarta vs Medan

Semua pasti sudah bisa menebak kalau kota Medan bukanlah lawan yang sepadan bagi kota Jakarta. Boleh dibilang kota Jakarta unggul disemua aspek bila dibandingkan dengan kota Medan. Hal tersebut sangatlah wajar karena Jakarta merupakan kota terbesar di Indonesia. Pembangunan di Indonesia selama ini juga cenderung terpusat di kota Jakarta. 

Dari segi populasi Jakarta unggul jauh dibandingkan kota Medan. Populasi kota Jakarta tercatat mencapai 10,55 juta jiwa. Jauh diatas populasi kota Medan yang hanya mencapai 2,44 juta jiwa. Begitu juga disektor PDRB dimana Kota Jakarta tercatat memiliki PDRB Rp3.186,11 triliun. Angka tersebut lebih dari 11 kali lipat dari PDRB kota Medan yang berada diangka Rp280,16 triliun. 

Kota Jakarta memiliki pendapatan per kapita yang jauh diatas rata-rata nasional, yaitu Rp298,33 juta rupiah. Sekedar informasi, pendapatan per kapita nasional Indonesia sekitar Rp75 juta. Sementara itu kota Medan memiliki pendapatan per kapita Rp112,31 juta. Sedangkan untuk IPM, kota Jakarta memiliki skor 82,46. Angka tersebut diatas IPM kota Medan yang memiliki skor 82,19. 

Surabaya vs Palembang

Perbandingan antara kota Surabaya vs Palembang kondisinya hampir sama seperti perbandingan antara kota Jakarta vs Medan. Boleh dibilang kota Surabaya juga unggul disemua aspek bila dibandingkan dengan kota Palembang. Pertama kita lihat dari sektor populasi dimana populasi kota Surabaya saat ini mencapai 2,89 juta jiwa. Sementara kota Palembang tercatat memiliki populasi 1,77 juta jiwa. Kota Surabaya juga menjadi salah satu kota dengan skor IPM tertinggi di Indonesia. IPM kota Surabaya memiliki skor yang mencapai 83,45. Untuk kota Palembang memiliki skor IPM diangka 80,02.

Berlanjut kesektor PDRB dimana kota Surabaya tercatat memiliki PDRB Rp655,62 triliun. Jauh diatas PDRB kota Palembang yang berada diangka Rp179,20 triliun. Hal yang tidak jauh berbeda juga dijumpai disektor pendapatan per kapita. Kota Surabaya memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp227,08 juta rupiah. Sementara itu kota Palembang tercatat memiliki pendapatan per kapita diangka Rp104,92 juta rupiah.

Namun ada hal yang menarik bila kita bandingkan kedua kota disektor infrastruktur. Meskipun secara umum infrastruktur kota Surabaya lebih unggul dibandingkan kota Palembang, namun kota Palembang telah memiliki infrastruktur dalam kota berbasis rel. Infrastruktur tersebut berjenis LRT (Light Rail Transit). Untuk di Indonesia cuma kota Palembang dan Jakarta saja yang sudah memiliki LRT.

Bandung vs Batam

Kota Bandung unggul dalam hal populasi dan PDRB bila dibandingkan dengan kota Batam. Bandung memiliki populasi 2,69 juta jiwa dengan PDRB Rp328,32 triliun. Sementara itu kota Batam memiliki populasi yang mendekati 1,26  juta jiwa dengan PDRB Rp194,84 triliun. Dalam hal IPM Bandung juga lebih unggul dibandingkan Batam. IPM kota Bandung berada pada skor 83,04, sedangkan IPM kota Batam berada pada skor 83,11. Namun kota Batam unggul dalam hal pendapatan per kapita dibandingkan dengan kota Bandung. Kota Batam tercatat memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp153,49 juta. Sementara itu kota Bandung memiliki pendapatan per kapita Rp133,38 juta.

Untuk infrastruktur sebenarnya Batam begitu menjanjikan. Sebagai kota yang berada di jalur perdagangan internasional, infrastruktur kota ini cukup diperhatikan. Misalnya seperti pelabuhan, bandara, dan jalan raya yang cenderung lebih baik dibandingkan sebagian besar kota di Indonesia. Namun Bandung memiliki infrastruktur yang lebih beragam, seperti kereta api, jalan tol, sarana olahraga, fasilitas pendidikan dll. Apalagi saat ini Bandung telah memiliki kereta cepat yang melayani rute Jakarta-Bandung. 

Tangerang vs Pekanbaru

Kota Tangerang memiliki populasi yang mencapai 1,95 juta jiwa. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan populasi kota Pekanbaru yang berada diangka 1,12 juta jiwa. Bukan cuma dalam hal populasi, PDRB kota Tangerang juga lebih unggul dibandingkan Pekanbaru. Kota Tangerang memiliki PDRB yang mencapai Rp182,21 triliun, sedangkan PDRB kota Pekanbaru Rp144,58 triliun. Namun kota Pekanbaru unggul dalam hal pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita kota Pekanbaru adalah Rp143,50 juta. Sementara itu pendapatan per kapita kota Tangerang adalah Rp94,38 juta juta. 

Kota Pekanbaru juga lebih unggul dibandingkan Tangerang dibidang IPM. IPM kota Pekanbaru mencapai skor 82,38, sedangkan IPM kota Tangerang mencapai skor 79,46. Namun dibidang infastruktur kota Pekanbaru harus mengakui keunggulan  Tangerang. Tangerang adalah salah satu pusat manufaktur dan industri paling penting di pulau Jawa. Apalagi kota Tangerang juga memiliki peran sebagai penyangga kota jakarta. Jadi pembangunan infrastruktur di kota Tangerang cukup diperhatikan, seperti jalan tol dan rel kereta api. Bandara Internasional Soekarno Hatta juga berada di kota ini.

Semarang vs Bandar Lampung

Mau dilihat dari sektor manapun, Bandar Lampung berada pada posisi yang kalah bila dibandingkan dengan semarang. Pertama dari sektor populasi. Populasi kota Semarang berada diangka 1,66 juta jwa, sedangkan populasi kota Bandar Lampung berada diangka 1,1 juta jiwa. Selanjutnya disektor PDRB, dimana Kota Semarang memiliki PDRB Rp227,62 triliun. Sementara itu kota Bandar Lampung memiliki PDRB Rp67,94 triliun. Lalu kita bandingkan pada sektor pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita kota Bandar Lampung adalah Rp56,15 juta. Angka tersebut jauh dibawah pendapatan per kapita kota Semarang yang mencapai Rp137,12 juta.

IPM kota Semarang menurut data BPS mencapai skor 84,43. Jauh diatas IPM kota Bandar Lampung yang berada diangka 78,56. Sementara itu disektor infrastruktur kota Bandar Lampung harus mengakui keunggulan telak kota Semarang. Bahkan kota Semarang pernah dinobatkan sebagai kota dengan penataan ruang dan infrastruktur terbaik di Indonesia.

Itulah ulasan seputar perbandingan 5 kota terbesar di pulau Jawa vs 5 kota terbesar di pulau Sumatera. Hasilnya sesuai dengan dugaan kita semua. Kota-kota di Sumatera umumnya tidak berkutik bila dibandingkan dengan kota-kota di pulau Jawa. Namun tentunya kita berharap kedepannya pembangunan di Indonesia bakal lebih merata. Jadi antara kota-kota di pulau Jawa dengan kota-kota di Sumatera tidak terlalu jomplang lagi perbedaannya. 



Rujukan :

Sumber1

Sumber2

Sumber3

Sumber4

Kamis, 11 April 2024

Denpasar vs Kupang vs Mataram, Perbandingan Tiga Kota Terbesar di Kepulauan Nusa Tenggara

Kepulauan Nusa Tenggara adalah gugusan pulau-pulau yang berada di sebelah barat pulau Jawa. Gugusan pulau-pulau ini dikenal juga dengan nama Kepulauan Sunda Kecil. Wilayah Kepulauan Nusa Tenggara ini terbentang dari pulau Bali di sebelah barat hinga pulau Timor di sebelah Timur. Ada tiga provinsi yang masuk ke dalam wilayah kepulauan Nusa Tenggara, yaitu provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ketiga provinsi tersebut memiliki ibu kota yang sekaligus berstatus sebagai kota terbesar di sana. Kota-kota tersebut adalah Denpasar yang merupakan ibu kota dari provinsi Bali, Mataram yang merupakan ibu kota dari provinsi NTB, dan Kupang yang merupakan ibu kota dari provinsi NTT. Kota-kota tersebut juga menyandang status sebagai tiga kota terbesar di wilayah Kepulauan Nusa Tenggara.

Pada tulisan kali ini kita akan mencoba melihat perbandingan diantara ketiga kota tersebut yang dilihat dari beberapa aspek. Penasaran seperti apa perbandingan? Berikut adalah perbandingan antara kota Denpasar, Kupang, dan Mataram yang dilihat berdasarkan beberapa aspek. 

Populasi

Kota Denpasar
ilustrasi kota Denpasar (jans.tours)

Dari segi populasi, kota Denpasar lebih unggul dibandingkan Mataram dan Kupang. Berdasarkan data dari situs resmi provinsi Bali, kota Denpasar memiliki populasi yang mencapai 727.000 jiwa. Juah diatas kota Mataram  yang memiliki populasi 486.715 jiwa. Begitupula dari kota Kupang yang memiliki populasi 434.972 jiwa.

Luas Wilayah

Kota Kupang
ilustrasi kota Kupang (batastimor.com)

Diantara ketiga kota yang terbesar di Kepulauan Nusa Tenggara ini, kota Kupang merupakan pemegang tahta sebagai kota dengan wilayah terluas. Luas dari kota Kupang ini mencapai  180,3 km². Sementara itu kota  Denpasar memiliki luas 126 km² dan kota Mataram memiliki luas wilayah 61,30 km².

PDRB

Kota Mataram
ilustrasi kota Mataram (rumah123.com)

PDRB adalah singkatan dari Produk Domestik Regional Bruto. Biasanya PDRB dijadikan patokan untuk mengukur kekuatan ekonomi suatu wilayah. Denpasar merupakan kota dengan PDRB terbesr di Kepulauan Nusa Tenggara. Menurut data BPS, PDRB kota Denpasar mencapai Rp54,65 triliun. Disusul oleh kota Kupang yang memiliki PDRB mencapai Rp26,20 triliun. Terakhir adalah kota Mataram dengan PDRB Rp21,82 triliun.

Pendapatan per kapita

Dari segi pendapatan per kapita, kota Denpasar juga lebih unggul dibandingkan dengan kota Kupang dan Mataram. Denpasar memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp75,192 juta. Diposisi kedua ada kota Kupang yang memiliki pendapatan per kapita Rp56,266 juta. Terakhir kota Mataram yang memiliki pendapatan per kapita Rp48,770 juta.

Infrastruktur

Infrastruktur kota Denpasar cenderung lebih berkembang dibandingkan Mataram dan Kupang. Maklum, Denpasar merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia. Jadi berbagai infrastruktur seperti bandara, pelabuhan dan fasilitas publik di kota Denpasar cenderung lebih baik dibandingkan Mataram dan Kupang. Sementara infrastruktur Mataram dan Kupang relatif berimbang.

APBD

Semakin besar APBD atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, semakin leluasa juga suatu daerah mengatur keuangannya. Kota Denpasar tercatat memiliki APBD Rp1,97 triliun untuk tahun anggaran 2024. Angka tersebut lebih besar dibandingkan APBD kota Mataram dan Kupang. APBD kota Mataram untuk tahun anggaran 2024 adalah 1,6 triliun. Seementara itu ABPD kota Kupang untuk tahun anggaran 2024 adalah Rp1,25 triliun.

Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia atau IPM dapat dijadikan acuan untuk mengukur kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) suatu wilayah. Denpasar memiliki IPM dengan skor 84,73. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan IPM kota Kupang dan Mataram. Kupang tercatat memiliki IPM diangka 80,62, sedangkan Mataram tercatat memiliki IPM diangka 80,09.

Berdasarkan beberapa perbandingan diatas, dapat disimpulkan kalau kota Denpasar memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan Mataram dan Kupang. Namun tentunya tujuan kita bukan mencari mana yang terbaik diantara ketiga kota diatas. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran seperti apa perbandingan diantara kota Denpasar, Mataram, dan Kupang. Tentunya kita semua berharap ketiga kota tersebut bisa semakin maju lagi kedepannya.


Rujukan :

4 Sistem Transportasi yang akan Menjadikan IKN Kota Paling Modern di Indonesia

Saat ini kota Jakarta sudah tidak lagi berstatus sebagai ibu kota Indonesia. Pemerintah Indonesia telah memutuskan kalau ibu kota Indonesia telah dipindahkan dari Jakarta ke IKN. Melalui UU No.3 tahun 2022, disebutkan bahwa IKN atau Ibu Kota Nusantara menjadi tempat penyelenggaraan pemerintahan pusat, serta tempat kedudukan perwakilan negara-negara asing dan perwakilan organisasi-lembaga internasional. Jadi secara resmi IKN telah ditetapkan sebagai ibu kota Indonesia. Sementara itu walaupun Jakarta sudah tidak berstatus sebagai ibu kota negara, namun Jakarta akan tetap menjadi daerah otonomi khusus sebagai pusat bisnis di Indonesia dan global.

Sebagai ibu kota Indonesia yang baru, tentunya perlu banyak pembangunan yang dilakukan di IKN. Maklum, IKN dibangun benar-benar dari nol. Namun membangun dari nol ini juga memiliki keuntungan. Pemerintah bisa leluasa melakukan pembangunan tanpa ada hambatan yang berarti. Lokasi IKN ini berada di wilayah kabupaten Kutai Kertanegara dan kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

Salah satu hal yang paling dibutuhkan oleh IKN adalah sektor transportasi. Pemerintah Indonesia cukup fokus terhadap pengembangan sistem transportasi di IKN. Terbukti sudah ada rencana pemerintah Indonesia untuk membangun beberapa sistem transportasi di IKN. Bahkan ada sistem transportasi futuristik yang belum pernah dibangun di Indonesia sebelumnya. 

Tercatat ada 4 sistem transportasi yang kedepannya akan menopang arus mobilitas di IKN. Kalau semuanya terwujud, IKN akan menjadi kota dengan sistem transportasi paling modern di Indonesia. Apa saja sistem transportasi yang akan dibangun di IKN tersebut? Berikut adalah daftarnya.

Autonomous Rail Transit (ART)

Autonomous Rail Transit yang akan diterapkan di IKN
ilustrasi Autonomous Rail Transit (popularmechanics.com)

Autonomous Rail Transit atau ART adalah sistem transportasi dalam kota yang dapat dioperasikan tanpa masinis. Jalur ART ini hanya berupa marka jalan dan tanpa rel. Jadi ART ini beroperasi dengan mengikuti jalur dari marka tersebut. ART yang dibangun di IKN ini akan menggunakan baterai sebagai sumber energinya. 

Satu set ART terdiri dari dua gerbong. Dalam beroperasi, ART tersebut mampu mengangkut penumpang sebanyak 324 orang. Kecepatan operasionalnya adalah 40 km/jam. Sementara itu untuk kecepatan maksimalnya mencapai 70 km/jam. Dalam membangun ART ini pemerintah Indonesia bekerjasama dengan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC). Proyek ini sudah berjalan dan dibangun dalam 2 tahap. Untuk tahap pertama dibangun sepanjang 1,5 km. Sementara pada tahap kedua akan dibangun sepanjang 5,2 km. 

Mass Rapid Transit (MRT)

MRT Jakarta, satu-satunya sistem transportasi MRT di Indonesia
ilustrasi Mass Rapid Transit (jpnn.com)


Mass Rapid Transit atau MRT adalah sistem transportasi berbasis rel yang memiliki kapasitas besar dan jarak tunggu antar keretanya relatif singkat. Kalau kita berkaca pada MRT jakarta, jarak tunggu antar keretanya hanya 5 menit pada saat jam sibuk. Biasanya MRT ini memiliki jalur khusus yang berupa rel layang atau dibawah tanah. 

Berbeda dengan ART yang disiapkan untuk transportasi dalam kota, MRT dibuat bertujuan untuk menghubungkan IKN dengan daerah mitra. Contohnya adalah Balikpapan. Balikpapan akan menjadi salah satu pintu gerbang utama menuju di IKN. Di kota ini terdapat Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan yang merupakan bandara terbesar di Kalimantan. 

Kereta Cepat

Sistem transportasi kereta cepat yang menghubungkan jakarta bandung
ilustrasi kereta cepat (kcic.co.id)

Karena memiliki kecepatan yang tinggi, sistem transportasi kereta cepat berfungsi untuk menghubungkan wilayah-wilayah dengan jarak yang relatif jauh. Jadi, sistem transportasi kereta cepat ini dibangun untuk menghubungkan IKN dengan kota-kota besar lainnya di pulau Kalimantan. Saat ini baru kota Jakarta dan Bandung yang terhubung dengan sistem transportasi kereta cepat di Indonesia. 

Taksi Terbang

uji coba taksi terbang yang akan dibangun di IKN
ilustrasi taksi terbang (tempo.co)


Taksi terbang merupakan sistem transportasi yang tergolong masih baru. Masih sedikit kota di dunia ini yang mengadopsi sistem transportasi taksi terbang. IKN sendiri akan menjadi kota pertama yang mengembangkan sistem transportasi taksi terbang di Indonesia. Sistem transportasi dianggap lebih efesien dan murah. Selain efesien, taksi terbang ini juga ramah lingkungan karena menggunakan tenaga listrik sebagai sumber dayanya. 

Itulah 4 sistem transportasi yang akan dibangun di IKN. Apabila semuanya terwujud, IKN akan menjadi kota dengan sistem transportasi paling modern di Indonesia. Apalagi IKN akan menerapkan sistem transportasi certas (intelligent transportation system) dengan memanfaatkan teknologi digital. 


Rujukan :

Senin, 08 April 2024

Meski Tak Berimbang, Beginilah Perbandingan antara Kota Jakarta vs Surabaya

Jakarta dan Surabaya, dua kota terbesar di Indonesia

Posisi kota terbesar di Indonesia dipegang oleh kota Jakarta. Kota ini merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki populasi diatas 10 juta. Selain sebagai kota terbesar, Jakarta juga merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Kota Jakarta memiliki luas 661,5 km².

Setelah kota Jakarta, posisi kota terbesar kedua di Indonesia dipegang oleh kota Surabaya. Surabaya merupakan ibu kota dari provinsi Jawa Timur. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, populasi kota Surabaya sangat jauh dibawah kota Jakarta. Bahkan populasi kota Surabaya tidak sampai sepertiganya dari populasi Jakarta.

Meski terkesan tidak berimbang, namun pada tulisan kali kita akan melihat perbandingan antara kota Jakarta vs kota Surabaya yang dilihat dari beberapa aspek. Bagaimana perbandingan diantara kedua kota? Yuk simak ulasan berikut ini.

Populasi

Seperti yang kita bahas sebelumnya, populasi kota Surabaya tidak sampai sepertiga dari populasi kota Jakarta. Surabaya tercatat memiliki populasi sekitar 2,88 jiwa. Jauh dibawah kota Jakarta yang populasinya mencapai 10,56 jiwa. Tentunya ini menjadi gambaran bahwa sangat jomplang perbedaan antara Jakarta dengan kota-kota lainnya di Indonesia.

Wilayah

Tidak hanya lebih besar dalam hal populasi, Jakarta juga lebih besar daripada kota Surabaya kalau dilihat berdasarkan luas wilayah. Luas wilayah dari kota Jakarta adalah 661,5 km². Sementara kota Surabaya memiliki luas wilayah 350,5 km². Jadi kota Jakarta memiliki wilayah yang luasnya hampir 2 kali lipat wilayah kota Surabaya.

PDRB

PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto merupakan gambaran besaran ekonomi suatu wilayah. PDRB adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam waktu tertentu. Untuk urusan PDRB, Jakarta unggul cukup telak dibandingkan Surabaya. Kota Jakarta memiliki PDRB yang mencapai 3.186,1 triliun. Sementara itu PDRB kota Surabaya jauh dibawahnya, jauh 655,6 triliun.

Pendapatan per kapita


Secara umum pendapatan per kapita dapat diartikan sebagai PDRB yang dibagi dengan jumlah populasi suatu wilayah. Berdasarkan besaran pendapatan per kapita, lagi-lagi kota Jakarta lebih unggul dibandingkan kota Surabaya. Jakarta tercatat memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp298,3 juta. Sementara itu kota Surabaya tercatat memiliki pendapatan per kapita sebesar  Rp227,1 juta. 

Infrastruktur


Kalau membandingkan infrastruktur antara kota Jakarta dengan Surabaya, ibaratnya bagaikan bumi langit. Semua infrastruktur terbaik yang dimiliki oleh Indonesia ada di Jakarta. Contohnya seperti bandara dan pelabuhan terbesar di Indonesia yang adanya di kota Jakarta. Begitupula infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi dalam kota seperti MRT dan LRT. Bahkan Jakarta telah memiliki moda transportasi kereta cepat yang menghubungkan kota Jakarta dengan Bandung. Jadi untuk urusan infrastuktur Surabaya masih sangat jauh dibawah Jakarta.

Indeks Pembangunan Manusia


Melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kita dapat melihat capaian pembangunan sumber daya manusia suatu daerah. Surabaya kali ini lebih unggul dibandingkan Jakarta bila dilihat berdasarkan skor IPM. Angka IPM kota Surabaya menurut data BPS mencapai 83,45. Sementara IPM kota Jakarta sedikit dibawahnya, yaitu 82,46.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Perbandingan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APDB) antara kota Jakarta dengan kota Surabaya memakai data tahun 2024. Kota Jakarta memiliki APBD yang mencapai Jakarta Rp81,71 triliun. Angka tersebut sangat jauh diatas APDB kota Surabaya. APBD kota Surabaya tercatat hanya mencapai 10,9 triliun. Melihat besar APBD dikedua kota, wajar saja bila pembangunan di kota Surabaya tidak segencar Jakarta. 

Itulah ulasan tentang perbandingan antara kota Jakarta dengan kota Surabaya yang dilihat berdasarkan beberapa sektor. Sebenarnya cukup miris melihat begitu jomplangnya perbandingan antara kota Jakarta dengan kota Surabaya. Ini bisa kita jadikan gambaran betapa tidak meratanya pembangunan di Indonesia. Semoga saja dimasa datang Surabaya bisa tumbuh menjadi kota yang bisa bersaing dengan kota Jakarta.


Rujukan :

4 Kota di Indonesia yang Layak Dikembangkan Sekelas Kota Jakarta

Beberapa waktu yang lalu saya pernah membuat artikel dengan tema perbandingan antara kota-kota di Indonesia dengan kota-kota di Australia. Bagi yang belum membaca artikelnya, silahkan klik link dibawah ini.

Perbandingan Kota-Kota di Indonesia vs Australia

Dari perbandingan tersebut, ada satu hal yang paling menarik perhatian saya. Kota-kota di Indonesia selain Jakarta cenderung sangat jomplang perbedaannya dengan kota Jakarta. Perbedaan yang paling mencolok adalah dari jumlah gedung-gedung pencakar langit. Bahkan gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta masih lebih banyak bila dibandingkan dengan gabungan kota-kota di luar Jakarta.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan Australia. Kota terbesar di negara Australia adalah Sydney. Meski Sydney adalah kota terbesar di sana, namun kota-kota lainnya di Australia masih terlihat setara dengan Sydney. Contohnya adalah kota-kota seperti Melbourne, Brisbane dan Perth. Tidak begitu jomplang layaknya seperti kota Jakarta ketika dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Indonesia.

Indonesia memang bisa bangga karena memiliki kota yang megah seperti Jakarta. Namun hanya Jakarta saja yang bisa menjadi kebanggaan. Selain Jakarta, kota-kota di Indonesia lainnya cenderung biasa-biasa saja. Padahal kita ini merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Populasi Indonesia saat ini sudah mencapai 275,5 juta jiwa. Dengan populasi sebesar itu harusnya kita sudah memiliki beberapa kota sekelas Jakarta. Australia saja yang populasinya 26,01 juta jiwa mampu memiliki beberapa kota yang sekelas dengan Sydney.

Perlu ada upaya keras agar Indonesia bisa melahirkan kota-kota lainnya yang sekelas dengan Jakarta. Namun kalau boleh memilih, ada beberapa kota di Indonesia yang layak untuk dikembangkan seperti Jakarta. Tepatnya ada 4 kota di Indonesia berpotensi untuk dikembangkan menjadi kota yang sekelas dengan Jakarta. Kota-kota manakah yang dimaksud? Yuk simak ulasan berikut ini.

1. Balikpapan

Balikpapan salah satu kota penyangga IKN
ilustrasi kota Balikpapan (kaltimtoday.co)

Saat ini Balikpapan masih belum masuk dalam kategori kota metropolitan. Populasi dari kota ini masih dibawah 1 juta jiwa, yaitu sekitar 718 ribu jiwa. Namun kedepannya kota Balikpapan akan memiliki peran yang strategis. Saat ini kota Balikpapan merupakan kota dengan tingkat perekonomian terbesar di pulau Kalimantan. Balikpapan tercatat sebagai salah satu wilayah yang akan menjadi penyangga IKN atau Ibu Kota Nusantara.

Pemerintah Indonesia akan membatasi populasi penduduk di IKN. Jadi IKN benar-benar akan difokuskan sebagai pusat pemerintahan saja. Kota Balikpapan yang menjadi penyangga IKN tentunya akan terkena imbas dari kebijakan ini. Orang-orang yang ingin berbisnis namun dekat dengan pusat pemerintahan, tentunya akan menjadikan kota Balikpapan sebagai pilihan utama. Apalagi kota ini sudah cukup matang dalam hal infrastruktur.

Dengan dikembangkan kota Balikpapan menjadi sekelas Jakarta, tentunya akan meningkatkan daya saing Indonesia di pulau Kalimantan. Seperti yang kita tahu, ada 3 negara yang terdapat di pulau Kalimantan, yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunei. Balikpapan bisa menjadi simbol kebangkitan perekonomian Indonesia di pulau Kalimantan.

2. Batam

Batam kota paling strategis di Indonesia
ilustrasi kota Batam (youtube.com/@TravelersBatam)

Kota Batam berada di wilayah perdagangan internasional. Ketika pertama kali dibentuk, kota Batam dirancang agar dapat bersaing dengan negara Singapura. Namun upaya tersebut boleh dibilang gagal. Nyatanya saat ini Batam masih jauh kelasnya bila dibandingkan dengan Singapura.

Namun tentunya tidak ada kata terlambat kalau ingin memajukan kota Batam. Bagaimanapun kota Batam berada di lokasi yang strategis. Hal inilah yang mejadi daya tarik kota Batam dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia. Selain lokasinya yang strategis, Batam juga tergolong kota yang sangat luas. Luas dari kota ini mencapai 1.575 km². Masih sangat leluasa bila ingin mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Batam. Apalagi kota Batam sudah didukung oleh infrastruktur yang memadai. Jaringan jalan di kota Batam adalah salah satu yang terbaik di Indonesia.

3. Medan

Kota medan pada malam hari
ilustrasi kota Medan (podomorocitydelimedan.com)

Medan adalah kota terbesar di luar pulau Jawa dan terbesar keempat di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Kota ini terletak di pesisir timur pulau Sumatera dan menghadap langsung ke selat Malaka. Ibu kota Sumatera Utara ini adalah salah satu pintu gerbang utama di Indonesia bagian barat. Kota ini sudah didukung oleh infrastruktur yang memadai seperti bandara, pelabuhan, rel kereta api, jalan tol dll.

Sebagai kota terbesar di pulau Sumatera, sudah selayaknya Medan dikembangkan seperti Jakarta. Apalagi posisi kota Medan yang langsung berhadapan dengan negara Malaysia. Medan memiliki potensi untuk menjadi penggerak utama perekonomian Sumatera layaknya seperti kota Jakarta di pulau Jawa. Hal yang perlu diperhatikan adalah infrastruktur pendukung yang menghubungkan kota medan dengan wilayah penyangganya, serta penghubung kota Medan dengan kota-kota besar lainnya di pulau Sumatera.

4. Makassar

Makassar kota terbesar di kawasan timur Indonesia
ilustrasi kota Makassar (salsawisata.com)

Makassar adalah satu-satunya kota metropolitan di kawasan timur Indonesia. Populasi kota ini sudah melebihi 1,5 juta. Hanya kota Medan dan Palembang yang populasinya lebih besar dibandingkan kota Makassar untuk luar pulau Jawa. Saat ini ibu kota Sulawesi Selatan ini menjadi kota terpenting di kawasan timur Indonesia.

Karena posisinya yang penting bagi Indonesia, pemerintah Indonesia punya rencana untuk menjadikan kota Makassar seperti kota Shenzhen di China. Itu sama saja ingin menjadikan kota Makassar sekelas dengan Jakarta. Dengan demikian Makassar diharapkan bisa menjadi pusat perdagangan utama di Indonesia. Tentunya harapkan tersebut bukan omong kosong semata. Salah satu dibuktikan oleh pemerintah Indonesia dengan membangun pelabuhan terbesar kedua di Indonesia di kota Makassar. Pelabuhan tersebut bernama Makassar New Port. 

Itulah 4 kota yang layak dikembangkan sekelas kota Jakarta versi Kota Kita. Bagaimana menurut pendapat teman-teman sekalian? Apakah ada kota lain yang lebih layak?


Rujukan :

Minggu, 07 April 2024

Daftar Kota di Pulau Sulawesi Berdasarkan Luas Wilayah

Sulawesi adalah salah satu pulau terbesar yang dimiliki oleh Indonesia. Pulau ini memiliki jumlah penduduk sekitar 20,34 juta jiwa. Sementara luas wilayah dari pulau Sulawesi adalah 186.216 km².

Pulau Sulawesi memiliki penduduk yang relatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan pulau Jawa dan Sumatera. Hal ini juga berimbas terhadap pertumbuhan wilayah perkotaan di pulau Sulawesi yang juga cenderung sedikit. Saat ini tercatat hanya terdapat 11 wilayah kota otonom di pulau Sulawesi. Di luar itu yang ada hanyalah kota kecamatan yang merupakan ibu kota dari kabupaten yang ada di sana.


peta pulau sulawesi
ilustrasi peta pulau Sulawesi (openstreetmap.org)

Kota-kota yang terdapat di pulau Sulawesi tentunya memiliki luas wilayah yang berbeda-beda. Untuk lebih detailnya, berikut kita adalah ulasan tentang daftar kota di pulau Sulawesi yang diurutkan berdasarkan luas wilayah.

1. Palu 

Palu adalah kota dengan wilayah terluas di  pulau Sulawesi. Kota ini merupakan ibu kota dari provinsi Sulawesi Tengah. Kota ini memiliki luas wilayah yang mencapai 356,351 km².  Kota Palu terdiri dari 4 kecamatan dan 43 kelurahan. Populasi dari kota Palu adalah 377.030 jiwa.

2. Bitung 

Posisi kedua sebagai kota terluas di pulau Sulawesi dipegang oleh kota Bitung. Kota ini adalah salah satu kota yang berada di provinsi Sulawesi Utara. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di provinsi Sulawesi Utara setelah kota Manado. Luas wilayah dari kota Bitung mencapai 329,72 km². Populasi penduduk dari kota Bitung adalah 220.700 jiwa.

3. kendari 

Kendari adalah ibu kota dari provinsi Sulawesi Tenggara. Dari segi luas wilayah, Kendari menduduki posisi ketiga di pulau Sulawesi. Luas wilayah dari kota Kendari mencapai 300,89 km². Sementara itu populasi penduduknya adalah 370.760 jiwa. Kendari juga berstatus sebagai kota terbesar di provinsi Sulawesi Tenggara.

4. Palopo 

Palopo adalah kota terbesar kedua di provinsi Sulawesi Selatan. Namun dari segi luas wilayah, Palopo menduduki posisi pertama di Sulawesi Selatan. Luas wilayah dari kota Palopo adalah 252,99 km² dan merupakan kota terluas keempat di pulau Sulawesi. Sementara itu populasi penduduk dari kota Palopo adalah 190.867 jiwa.

5. Baubau 

Sama seperti Kendari, Baubau adalah salah satu kota yang berada di provinsi Sulawesi Tenggara. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di provinsi Sulawesi Tenggara setelah kendari. Baubau merupakan kota dengan wilayah terluas kelima di pulau Sulawesi. Luas wilayahnya mencapai 221 km². Populasi penduduk dari kota Baubau mencapai 167.519 jiwa.

6. Makassar 

Makassar merupakan satu-satunya kota metropolitan di pulau Sulawesi. Dari semua kota di pulau Sulawesi, hanya kota Makassar yang memiliki populasi penduduk diatas 1 juta. Walaupun memiliki populasi yang besar, luas wilayah dari kota Makassar hanya mencapai 199,26 km² dan berada pada posisi keenam terluas di pulau Sulawesi. Makassar adalah ibu kota dari provinsi Sulawesi Selatan.

7. Tomohon 

Tomohon adalah salah satu kota yang berada di provinsi Sulawesi Utara. Kota ini merupakan kota dengan populasi terkecil di provinsi Sulawesi Utara. Populasi dari kota Tomohon hanya sekitar 100 ribuan. Sementara itu luas wilayah dari kota Tomohon adalah 169,06 km² dan merupakan kota terluas ketujuh di pulau Sulawesi.

Manado 

Bila dilihat berdasarkan populasi, Manado adalah kota terbesar kedua di pulau Sulawesi. Hanya kota Makassar yang populasinya lebih besar dibandingkan Manado. Kota Manado memiliki populasi 476.910 jiwa. Sementara itu luas wilayah dari kota Manado adalah 162,35 km². Kota Manado merupakan kota terluas kedelapan di pulau Sulawesi. Kota ini adalah ibu kota dari provinsi Sulawesi Utara.

Kotamobagu 

Kotamobagu memiliki luas wilayah  108,89 km² dan merupakan kota terluas kesembilan di pulau Sulawesi. Kota ini adalah kota terbesar ketiga di provinsi Sulawesi Utara bila dilihat berdasarkan jumlah penduduk. Jumlah penduduk dari Kotamobagu tercatat mencapai 125.492 jiwa.

Parepare 

Parepare merupakan kota terluas kesepuluh di pulau Sulawesi. Kota ini memiliki wilayah dengan luas 99,33 km². Parepare adalah kota terbesar ketiga di provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah populasi dari kota Parepare adalah 154.854 jiwa.

Gorontalo 

Gorontalo adalah satu-satunya kota otonom di provinsi Gorontalo. Kota ini berada pada posisi terakhir dari semua kota di pulau Sulawesi kalau dilihat berdasarkan luas wilayah. Luas wilayah dari kota Gorontalo adalah 79,59 km². Sementara itu jumlah populasi dari kota Gorontalo adalah 203.205 jiwa.